Perkembangan selama lima tahun terakhir yaitu periode 2007-2011 jumlah dan persentase penduduk miskin di Sulawesi tengah terus mengalami penurunan secara significant. Masing-masing tahun 2007 sebanyak 557,40 ribu jiwa (22,42 persen), tahun 2008 sebanyak 524,70 ribu jiwa (20,75 persen), tahun 2009 sebanyak 489,84 ribu jiwa (18,98 persen), tahun 2010 sebanyak 474,99 ribu jiwa (18,07 persen) dan pada tahun 2011 (bulan Maret) sebanyak 423,63 ribu jiwa (15,83 persen) sedangkan untuk bulan September naik menjadi 432,07 ribu jiwa (16,04 persen).
Penduduk miskin di Sulawesi Tengah dalam kurun waktu 2011 pada keadaan September sebesar 432,07 ribu jiwa (16,04 persen) sedangkan keadaan Maret sebesar 423,63 ribu jiwa (15,83 persen). Hal tersebut berarti tingkat kemiskinan naik sebanyak 8,44 ribu jiwa atau naik 0,21 persen point. Jika dilihat tingkat akselerasi terjadi pertambahan penduduk miskin di Sulawesi Tengah pada tahun 2011 periode Maret– September sebesar 1,99 persen. Selama tahun 2011 pada periode Maret - September, penduduk miskin di daerah perdesaan dan perkotaan bertambah masing-masing sekitar 4,4 ribu jiwa dan 4,0 ribu jiwa.
Tahun 2011, periode Maret – September, Garis Kemiskinan naik sebesar 5,13 persen, yaitu dari Rp.235.512,- per kapita per bulan pada bulan Maret menjadi Rp. 247,584 per kapita per bulan pada September 2011.
Tahun 2011, periode Maret – September, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) menunjukkan peningkatan dari 2,76 menjadi 2,87. Hal tersebut mengindikasikan rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan mengarah semakin melebar artinya rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung menjauhi garis kemiskinan atau ke arah yang sedikit buruk.
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan kecenderungan meningkat dari 0,75 periode Maret 2011 menjadi 0,78 pada periode September 2011, hal tersebut menunjukkan ketimpangan pengeluaran penduduk semakin melebar.